LAPORAN PENDAHULUAN
PRAKTIK KEPERAWATAN GERONTIK
PADA KLIEN DENGAN HIPERTENSI
Disusun
oleh :
M.NASIR
3210014
PROGRAM
STUDI ILMU KEPERAWATAN
SEKOLAH
TINGGI ILMU KESEHATAN
JENDERAL
ACHMAD YANI
YOGYAKARTA
2014
Teori Lansiaa. Definisi dan Batasan Lansia
4) Perubahan Memoria) Kenangan jangka panjang : berjam-jam sampai berhari,
Hipertensi menurut Brunner & Suddarth (2008) merupakan gejala penyakit yang ditandai dengan peningkatan tekanan darah persisten dimana tekanan sistoliknya ≥ 140 mmHg dan diastoliknya ≥ 90 mmHg.
2. KlasifikasiPada pemeriksaan tekanan darah akan di dapat dua angka. Angka yang lebih tinggi di peroleh pada saat jantung berkontraksi (sistolik), angka yang lebih rendah akan di peroleh pada saat jantung berelaksasi (diastolik). Pada hipertensi sistolik terisolasi, tekanan sistolik mencapai 140 mmHg atau lebih, tetapi tekanan diastolik kurang dari 90 mmHg dan tekanan diastolik dalam kisaran normal. Hipertensi ini sering ditemukan pada usia lanjut. Sejalan dengan bertambahnya usia, hampir setiap orang mengalami kenaikan tekanan darah, tekanan sistolik terus meningkat sampai usia 80 tahun dan tekanan diastolik terus meningkat sampai usia 55-60 tahun, kemudian berkurang secara perlahan bahkan menurun drastis.Klasifikasi tekanan darah pada dewasa
Kategori
|
Tekanan darah sistolik
|
Tekanan Darah Diastolik
|
Normal
|
Dibawah 130 mmHg
|
Dibawah 85 mmHg
|
Normal tinggi
|
130-139 mmHg
|
85-89 mmHg
|
Stadium I (hipertensi ringan)
|
140-159 mmHg
|
90-99 mmhg
|
Stadium 2 (hipertensi sedang)
|
160-179 mmHg
|
100-109 mmHg
|
Stadium 3 (hipertensi berat)
|
180-209 mmHg
|
110-119 mmHg
|
Stadium 4 (hipertensi maligna)
|
210 mmHg atau lebih
|
120 mmHg atau lebih
|
Klasifikasi hipertensi berdasarkan penyebabnya dapat dibedakan menjadi 2 golongan besar yaitu :
Ø Hipertensi essensial ( hipertensi primer ) yaitu hipertensi yang tidak diketahui penyebabnya
Ø Hipertensi sekunder yaitu hipertensi yang di sebabkan oleh penyakit lain.
Restriksi garam secara moderat dari 10 gr/hr menjadi 5 gr/hr Restriksi garam secara moderat dari 10 gr/hr menjadi 5 gr/hr Restriksi garam secara moderat dari 10 gr/hr menjadi 5 gr/hr Restriksi garam secara moderat dari 10 gr/hr menjadi 5 gr/hr, diet rendah kolesterol dan rendah asam lemak jenuh, penurunan berat badan, penurunan asupan etanol, menghentikan merokok2) Latihan Fisik. Latihan fisik atau olah raga yang teratur dan terarah yang dianjurkan untuk penderita hipertensi adalah olahraga yang mempunyai empat prinsip yaitu :Macam olah raga yaitu isotonis dan dinamis seperti lari, jogging, bersepeda, berenang dan lain-lain. Intensitas olah raga yang baik antara 60-80 % dari kapasitas aerobik atau 72-87 % dari denyut nadi maksimal yang disebut zona latihan. Lamanya latihan berkisar antara 20 – 25 menit berada dalam zona latihan Frekuensi latihan sebaiknya 3 x perminggu dan paling baik 5 x perminggu.
Asuhan Keperawatan
1. Pengkajian
a.
Aktifitas/ istirahat
Gejala : Kelemahan, letih, nafas pendek, gaya hidup monoton
Tanda : Frekwensi jantung meningkat, perubahan irama jantung, takipnea
b. Sirkulasi
Gejala : Riwayat hipertensi, penyakit jantung koroner aterosklerosis.
Tanda : Kenaikan tekanan darah, tachycardi, disrythmia, denyutan nadi jelas, bunyi jantung murmur, distensi vena jugularis
c. Integritas Ego
Gejala : Riwayat perubahan kepribadian, ansietas, depresi, euphoria, marah, faktor stress multiple (hubungan, keuangan, pekerjaan)
Tanda : Letupan suasana hati, gelisah, penyempitan kontinue perhatian, tangisan yang meledak, otot muka tegang (khususnya sekitar mata), peningkatan pola bicara
d. Eliminasi
Gejala :Gangguan ginjal saat ini atau yang lalu ( infeksi, obstruksi, riwayat penyakit ginjal ), obstruksi.
Makanan/ cairan
Gejala :Makanan yang disukai (tinggi garam, tinggi lemak, tinggi kolesterol), mual, muntah, perubahan berat badan (naik/ turun), riwayat penggunaan diuretik.
Tanda : Berat badan normal atau obesitas, adanya oedem.
e. Neurosensori
Gejala :Keluhan pusing berdenyut, sakit kepala sub oksipital, gangguan penglihatan.
Tanda :Status mental: orientasi, isi bicara, proses berpikir,memori, perubahan retina optik. Respon motorik : penurunan kekuatan genggaman tangan.Nyeri/ ketidaknyamanan
Gejala :Angina, nyeri hilang timbul pada tungkai, nyeri abdomen/ masssa.
f. Pernafasan
Gejala :Dyspnea yang berkaitan dengan aktifitas/ kerja, tacyhpnea, batuk dengan/ tanpa sputum, riwayat merokok.
Tanda :Bunyi nafas tambahan, cyanosis, distress respirasi/ penggunaan alat bantu pernafasan.
Gejala : Kelemahan, letih, nafas pendek, gaya hidup monoton
Tanda : Frekwensi jantung meningkat, perubahan irama jantung, takipnea
b. Sirkulasi
Gejala : Riwayat hipertensi, penyakit jantung koroner aterosklerosis.
Tanda : Kenaikan tekanan darah, tachycardi, disrythmia, denyutan nadi jelas, bunyi jantung murmur, distensi vena jugularis
c. Integritas Ego
Gejala : Riwayat perubahan kepribadian, ansietas, depresi, euphoria, marah, faktor stress multiple (hubungan, keuangan, pekerjaan)
Tanda : Letupan suasana hati, gelisah, penyempitan kontinue perhatian, tangisan yang meledak, otot muka tegang (khususnya sekitar mata), peningkatan pola bicara
d. Eliminasi
Gejala :Gangguan ginjal saat ini atau yang lalu ( infeksi, obstruksi, riwayat penyakit ginjal ), obstruksi.
Makanan/ cairan
Gejala :Makanan yang disukai (tinggi garam, tinggi lemak, tinggi kolesterol), mual, muntah, perubahan berat badan (naik/ turun), riwayat penggunaan diuretik.
Tanda : Berat badan normal atau obesitas, adanya oedem.
e. Neurosensori
Gejala :Keluhan pusing berdenyut, sakit kepala sub oksipital, gangguan penglihatan.
Tanda :Status mental: orientasi, isi bicara, proses berpikir,memori, perubahan retina optik. Respon motorik : penurunan kekuatan genggaman tangan.Nyeri/ ketidaknyamanan
Gejala :Angina, nyeri hilang timbul pada tungkai, nyeri abdomen/ masssa.
f. Pernafasan
Gejala :Dyspnea yang berkaitan dengan aktifitas/ kerja, tacyhpnea, batuk dengan/ tanpa sputum, riwayat merokok.
Tanda :Bunyi nafas tambahan, cyanosis, distress respirasi/ penggunaan alat bantu pernafasan.
No
|
Diagnosa
Keperawatan
|
Tujuan dan
Kriteria Hasil
|
Intervensi
|
1
|
Nyeri akut b.d agen injury
biologis
|
NOC :
v
Pain
Level,
v
Pain
control,
Setelah
dilakukan asuhan keperawatan selama..x24 jam nyeri
dapat teratasi dengan Kriteria Hasil :
1.Mampu mengontrol nyeri (tahu penyebab nyeri, mampu
menggunakan tehnik nonfarmakologi untuk mengurangi nyeri, mencari bantuan)
2.Melaporkan
bahwa nyeri berkurang dengan menggunakan manajemen nyeri
3.Mampu
mengenali nyeri (skala, intensitas, frekuensi dan tanda nyeri)
4.Menyatakan
rasa nyaman setelah nyeri berkurang
5.Tanda vital dalam rentang normal
|
NIC
:
Pain
Management
1.
Lakukan
pengkajian nyeri secara komprehensif termasuk lokasi, karakteristik, durasi,
frekuensi, kualitas dan faktor presipitasi
2.
Observasi
reaksi nonverbal dari ketidaknyamanan
3.
Gunakan
teknik komunikasi terapeutik untuk mengetahui pengalaman nyeri pasien
4.
Kaji
kultur yang mempengaruhi respon nyeri
5.
Evaluasi
pengalaman nyeri masa lampau
6.
Evaluasi
bersama pasien dan tim kesehatan lain tentang ketidakefektifan kontrol nyeri
masa lampau
7. Bantu
pasien dan keluarga untuk mencari dan menemukan dukungan
8. Kontrol
lingkungan yang dapat mempengaruhi nyeri seperti suhu ruangan, pencahayaan
dan kebisingan
9.
Kurangi
faktor presipitasi nyeri
10. Pilih
dan lakukan penanganan nyeri (farmakologi, non farmakologi dan inter
personal)
11. Kaji
tipe dan sumber nyeri untuk menentukan intervensi
12. Ajarkan tentang teknik non
farmakologi
13. Berikan analgetik untuk
mengurangi nyeri
14. Evaluasi keefektifan kontrol
nyeri
15. Tingkatkan istirahat
16. Kolaborasikan
dengan dokter jika ada keluhan dan tindakan nyeri tidak berhasil
17. Monitor
penerimaan pasien tentang manajemen nyeri.
|
2
|
Penurunan curah jantung b/d
respon fisiologis otot jantung
|
NOC :
·
Cardiac
Pump effectiveness
·
Circulation
Status
·
Vital
Sign Status
Setelah
dilakukan asuhan keperawatan selama…x24 jam, pasien tidak terjadi penurunan
curah jantung dengan Kriteria
Hasil :
1.
Tanda Vital dalam rentang normal (Tekanan darah, Nadi,
respirasi)
2.
Dapat mentoleransi aktivitas, tidak ada kelelahan
3. Tidak ada edema paru, perifer,
dan tidak ada asites
4. Tidak ada penurunan kesadaran
|
NIC :
Cardiac Care
1. Evaluasi
adanya nyeri dada ( intensitas,lokasi, durasi)
2.
Catat
adanya disritmia jantung
3. Catat
adanya tanda dan gejala penurunan cardiac putput
4.
Monitor
status kardiovaskuler
5.
Monitor
status pernafasan yang menandakan gagal jantung
6. Monitor
abdomen sebagai indicator penurunan perfusi
7.
Monitor
balance cairan
8.
Monitor
adanya perubahan tekanan darah
9. Monitor
respon pasien terhadap efek pengobatan antiaritmia
10. Atur
periode latihan dan istirahat untuk menghindari kelelahan
11. Monitor toleransi aktivitas
pasien
12. Monitor
adanya dyspneu, fatigue, tekipneu dan ortopneu
13. Anjurkan untuk menurunkan
stress
Vital Sign Monitoring
1. Monitor
TD, nadi, suhu, dan RR
2.
Catat
adanya fluktuasi tekanan darah
3.
pernapasan
|
3
|
Intoleransi
aktivitas b/d
ketidakseimbangan
suplai dan kebutuhan oksigen.
|
NOC :
v
Energy conservation
v
Self Care : ADLs
Setelah
dilakukan asuhan keperawatan selama...x24 jam,pasien menunjukan tidak terjadi intoleransi aktivitas dengan Kriteria
Hasil :
1.
Berpartisipasi dalam aktivitas fisik tanpa
disertai peningkatan tekanan darah, nadi dan RR
2.
Mampu melakukan
aktivitas sehari hari (ADLs) secara mandiri
|
NIC :
Energy Management
1.
Observasi adanya pembatasan klien dalam melakukan
aktivitas
2.
Dorong anal untuk
mengungkapkan perasaan terhadap keterbatasan
3.
Kaji adanya factor yang menyebabkan kelelahan
4.
Monitor
nutrisi dan sumber energi yang adekuat
5.
Monitor pasien
akan adanya kelelahan fisik dan emosi secara berlebihan
6.
Monitor respon kardiovaskuler terhadap aktivitas
7. Monitor pola tidur dan lamanya tidur/istirahat pasien
Activity Therapy
1.
Kolaborasikan dengan Tenaga Rehabilitasi Medik
dalam merencanakan progran terapi yang tepat.
2.
Monitor respon
fisik, emosi, social dan spiritual
|
Daftar pustaka Brunner & Suddarth. 2008. Buku Ajar : Keperawatan Medikal Bedah Vol 2, Jakarta, EGC.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar